(Jl. Jambu Malawili Aimas Sorong Papua Barat)


Archives

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ASKEB KEHAMILAN NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “A” UMUR 22 TAHUN G2 P1 A0 UK 34 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PUSKESMAS REMU KOTA SORONG

Disusun Sebagai Tugas Individu
Pada Praktik KDK II dan Askeb I Semester II




                                                                            

DISUSUN OLEH:
RIRIN AOENG S. POETRI
NIM: 13.032




KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
PRODI D-IV KEBIDANAN
2014
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “A” UMUR 22 TAHUN G2 P1 A0 UK 34 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PUSKESMAS REMU KOTA SORONG

Disusun Sebagai Tugas Individu
Pada Praktik KDK II dan Askeb I Semester II

Dosen Pembimbing Institusi
Mariana Isir, S.ST, M.Kes

Pembimbing Klinik
Rosnawati, A.Md




DISUSUN OLEH:
RIRIN AOENG S. POETRI (NIM:13.032)


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SORONG
PRODI D-IV KEBIDANAN
2014
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN I

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “A” UMUR 22 TAHUN G2 P1 A0 UK 34 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PUSKESMAS REMU KOTA SORONG









         Sorong, 22 April 2014
     Pembimbing Klinik                                                  Dosen Pembimbing Institusi
    Rosnawati, Am. Keb                                                 Mariana Isir, S.ST, M.Kes
NIP. 197403051993012001                                         NIP. 196903171993012002









KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat sehingga ASKEB yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan normal di Puskesmas Remu Kota Sorong dapat diselesaikan sesuai target yang ingin dicapai oleh penulis.
            Pengkajian ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai perbandingan pemberian asuhan kebidanan antenatal care antara teori di Institusi dengan pelaksanaan di lapangan. Selain itu, pengkajian ini juga dibuat untuk menambah wawasan bagi penulis.
            Penulis menyadari tak mungkin penulisan pengkajian ini dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak W. Isir, B.Sc, S.Sos, MM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong.
2.      Ibu M. Wattimena, A.Kp, M.Kes selaku ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong.
3.      Ibu Sunaeni, M.Keb selaku ketua Program Studi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong.
4.      Ibu Adriana Egam, S.ST, M.Kes selaku dosen wali tingkat I Program Studi D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong.
5.      Ibu Rosnawati, A.Md selaku pembimbing klinik (CI).
6.      Ibu Mariana Isir, S.ST, M.Kes selaku dosen pembimbing Institusi.
7.      Seluruh pihak yang telah membantu, khususnya pada penyusunan makalah ini.
Semoga usaha pembuatan ASKEB yang telah dikerahkan ini dapat membuahkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan pengkajian ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mohon maaf, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Sorong, 15 Januari 2014
Penulis




DAFTAR ISI

Halaman Judul  …………………………………………………………..…
Lembar Persetujuan …………………………………………………..…….
Kata Pengantar  ………………………………………………………..…...
Daftar Isi  ………………………………………………………………...…
BAB I. PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang  …………………………………………........

1.2         Tujuan ……………………..…………………………...…..…

1.3         Manfaat ……………………………………….………………

1.4         Metode Penulisan  …………………………………………….
1.5         Sistematika Penulisan  ………………………………………..
BAB II. KAJIAN TEORI

2.1         Konsep Teori Kehamilan  …………………………………….

2.2         Konsep Antenatal Care………………………………..............
2.3         Kebutuhan dan Konseling Ibu Hamil  ………………………..
2.4         Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan  ……………………..
BAB III. TINJAUAN KASUS                                             
3.1         Pengkajian  ..…………………………………………………..
3.2         Identifikasi Masalah atau Diagnosa  .........................................
3.3         Antisipasi Masalah Potensial  ………………………………..
3.4         Identifikasi Kebutuhan Segera  ……………………………….
3.5         Intervensi  …………………………………………………….
3.6         Implementasi  …………………………………………………
3.7         Evaluasi  ………………………………………………………
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1         Kesenjangan  …………………………………………….........
BAB V. PENUTUP
5.1         Kesimpulan  …………………………………………………..
5.2         Saran  ……………………………………………………........
Daftar Pustaka  ……………………………………………………………...
ii
iii
iv
v

1
2
2
3
4

5
13
17
18

29
38
39
39
39
41
42

43

45
45
vii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya 280 hari  (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional  dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang  dengan normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta penatalaksanakan setiap kondisi  yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara. Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya secara fisik namun juga secara psikis. Wanita menjadi rentan dan perlu pengawasan agar kehamilannya dapat berjalan dengan baik dan normal.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir kehamilannya sekurang-kurangnya harus semuanya sehat atau lebih sehat, dan jika ada kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani.
Oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan, khususnya bidan, harus terampil dan kompeten dalam memberikan asuhan antenatal pada ibu hamil. Oleh sebab itu, penulis mengangkat masalah tentang kehamilan letak lintang mempunyai resiko tinggi kehamilan.                   
                                              (Syaifuddin, 2005)

1.2         Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan  kehamilan normal, diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney dengan menggunakan pendekatan standar kebidanan secara komprehensif.
1.2.2        Tujuan Khusus
1.         Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan  kehamilan normal
2.         Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil pengkajian pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan  kehamilan normal.
3.         Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah atau diagnosa pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan  kehamilan normal
4.         Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera pada pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan  kehamilan normal
5.         Mahasiswa mampu mengembangkan rencana pada masalah yang muncul sesuai dengan rasional rencana tindakan yang ilmiah.
6.         Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan.



1.3  Manfaat
1.3.1        Bagi Mahasiswa
1.      Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi pada wanita hamil.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui tanda bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan khususnya pada trimester III.
3.      Mahaiswa dapat memberikan asuhan kebidanan Antenatal khususnya pada ibu hamil trimester III.
1.3.2        Bagi Tenaga Kesehatan
1.        Sebagai bahan masukan dalam  memberikan Asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya pada trimester III.
2.        Dapat memberikan pelayanan Antenatal secara komprehensif sesuai kebutuhan pada ibu hamil khususnya trimester III.
3.        Dapat menjalin kerja sama yang baik antara petugas kesehatan dengan klien dalam pemberian asuhan kebidanan.
1.3.3        Bagi Klien
1.         Klien mendapatkan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2.        Klien mendapatkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan khususnya pada trimester III.
3.        Klien mendapatkan informasi tentang persiapan persalinan yang akan ia hadapi.

1.4   Metode penulisan
1.4.1        Wawancara
Asuhan kebidanan ini  dibuat dengan menanyakan langsung kepada klien yang bersangkutan.
1.4.2        Observasi
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan observasi langsung kepada klien.
1.4.3        Studi kasus
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat dan mempelajari kasus yang ada di rekam medis.
1.4.4        Studi pustaka
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari buku buku sumber untuk kasus yang dialami.
1.4.5        Mempelajari kasus
Dengan melihat rekam medis klien terhadap program pangobatan melalui catatan medik.

1.5    Sistematika Penulisan
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 6 bab yaitu :
BAB I      :    PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II    :    TINJAUAN TEORI
Berisi tentang konsep KB dan konsep manajemen kebidanan
BAB III   :    TINJAUAN KASUS
I.           PENGKAJIAN
II.        IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
III.     ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
IV.     IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V.        INTERVENSI
VI.     IMPLEMENTASI
VII.  EVALUASI
BAB IV   :   PEMBAHASAN     
Berisi tentang pembasahan kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek di lapangan.
BAB V    :    PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1    Konsep Teori Kehamilan
2.1.1Definisi
Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi.
(Mochtar, 2005: 17)
Kehamilan adalah masa yang dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya janin.
(Prawirohardjo, 2008: 125)
Masa kehamilan dimuali dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Praworohardjo, 2007)

2.1.2Klasifikasi 
Menurut usia kehamilan dibagi menjadi:
1.      Kehamilan per trimester :
-          Trimester pertama       :  0 – 14 minggu
-          Trimester kedua          :  14 – 28 minggu
-          Trimester ketiga          :  28 – 42 minggu
2.      Menurut lama kehamilan
-          Kehamilan matur         :  ± 40 minggu
-          Kehamilan prematur    :  28 - 36 minggu
-          Kehamilan postmatur :  > 42 minggu

2.1.3Gejala Kehamilan
1.       Tanda-tanda Tidak Pasti
a.       Amenore (tidak dapat haid)
Mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung menggunakan rumus Naegle.
b.      Mual dan muntah (nausea dan vomitting)
1)      Pengaruh hormon estrogen dan terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
2)      Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebut morning sickness.
3)      Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.
4)      Dalam batas yang fisiologik keadaan ini dapat diatasi.
c.       Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
d.      Sincope atau pingsan
1)      Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan pingsan.
2)      Sering terjadi pada tempat-tempat ramai.
3)      Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e.       Mammae menjadi tegang dan membesar
1)      Pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
2)      Glandula montgomery tampak lebih jelas.
f.       Sering miksi
1)      Karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
2)      Pada triwulan kedua, keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
3)      Pada akhir triwulan bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih.
g.      Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
h.      Konstipasi
Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
i.        Pigmentasi kulit
Sekitar pipi           : kloasma gravidarum
Dinding perut       :striae livide, striae nigra, linea alba menghitam
Payudara              : hiperpigmentasi areola mammae
j.        Epulis
1)      Suatu hipertrofi papilla gingivae.
2)      Sering terjadi pada triwulan pertama.
k.      Varices
1)      Sering dijumpai pada triwulan terakhir.
2)      Didapat pada genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis.
3)      Akan menghilang setelah persalinan.
2.          Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan
a.       Rahim membesar
b.      Adanya tanda-tanda berikut :
1)      Tanda hegar: pada pemeriksaan dalam teraba istmus dan porsio lunak.
2)      Tanda chadwik: Vulva dan vagina kebiru-biruan.
3)      Tanda piscasek: uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
4)      Tanda braxton hicks: bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam kehamilan.
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,20C-37,80C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
c.       Dengan tes kehamilan tertentu, yaitu dengan air kencing yang dipakai untuk menentukan adanya kehamilan dan dapat membantu diagnosis sedini mungkin.
3.          Tanda  Pasti Kehamilan
a.       Ada gerakan janin dirasakan oleh ibu, 18 minggu pada primi dan 16 minggu untuk multi dan 20 minggu dapat diraba oleh pemeriksa.
b.      Terdengar DJJ dengan jelas sejak usia kehamilan 18-20 minggu.
c.       Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
d.      Teraba ballotement yaitu bagian yang melenting didalam suatu kantung (uterus).
2.1.4        Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
1.          Uterus
Uterus bertambah besar disebabkan hypertrophi dari otot-otot rahim, berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram. Peredaran darah rahim bertambah sesuai dengan bertambah besarnya rahim terjadi pelunakan serviks karena pembuluh darah dalam serviks bertambah.
2.      Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga wana selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick).
3.      Ovarium
Ovulasi terhenti. Masih tedapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya uri kira-kira kehamilan 16 minggu.
4.      Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan serabut elastis di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
5.      Kulit
Terdapat hiperpigmentasi :
a.        Muka, disebut masker kehamilan (cloasma gravidarum)
b.        Payudara  : puting dan areola mammae.
c.        Perut         : linea nigra, striae
d.       Vulva
6.      Payudara
Membesar menyebabkan hipertrofi, sering menyebabkan hipersensitivitas pada mammae. Dibawah kulit payudara sering nampak gamabaran-gambaran dari vena yang meluas. Puting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya.
7.      Sistem pernapasan
Ibu hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas paru meningkat sedikit selama hamil.
8.      Sistem pencernaan
Meningkat pada trimester I, mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran percernaan melemah sehingga motilitas dan makan akan berada lebih lama dalam saluran makanan.
9.      Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini.
10.  Darah
Volume darah bertambah, baik plasma maupun eritrositnya, tetapi penambahan volume plasma disebabkan oleh hidremia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb menurun. Batas fisiologis, Hb 10-11 gr%, eritrosit 3,5 juta/mm3, leukosit 8000-10000/mm3.
11.  Metabolisme
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-13 kg. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
2.1.5        Diagnosis Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu diagnosa, diantaranya:
1.      Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spurta
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
2.      Tumor kandungan atau mioma uteri
a.       Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil.
b.      Bentuk pembesaran tidak merata.
c.       Perdarahan banyak saat menstruasi.
3.      Kista ovarium
a.       Pembesaran perut, tidak disertai tanda hamil.
b.      Datang bulan terus berlangsung.
c.       Lamanya pembesaran perut dapat melebihi umur kehamilan.
d.      Pemeriksaan tes bioogis kehamilan dengan hasil negatif.
4.      Hemotometra
a.       Terlambat bulan yang dapat melebihi umur hamil.
b.      Perut terasa sakit tiap bulan.
c.       Terjadi tumpukan daran dalam rahim.
d.      Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.
e.       Sebab himen in perforata.
5.      Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan katheterisasi, maka pembesaran perut akan hilang. (Manuaba, 1998: 127)
2.1.6        Perubahan Psikologis Pada Wanita Hamil
Kehamilan pada umumnya dianggap sebagai suatu krisis dengan titik akhir yang jelas ketika bayi dilahirkan. Kehamilan merupakan suatu transisi antara kehidupan sebelum anak lahir dan kehidupan setelah anak lahir.
Trimester I
1.      Sebagian wanita menngalami kegembiraan karena mereka telah menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru
2.      Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi
3.      Karena emosi dan tubuh seluruhnya berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi.
4.      Ibu bersifat ambifalen meskipun kehamilan yang direncanakan
( Sarwono Prawihardjo, 2002 )
2.1.7             Ketidaknyamanan Pada Kehamilan dan Penanganannya
1.      Rasa mual muntah
Penyebab: peningkatan hormon estrogen dan pengeluaran asam lambung akan memicu terjadinya mual dan muntah
Penanganan   :
a.       Makan sedikit – sedikit tapi sering
b.      Makan biskuit atau roti bakar sebelum bangkit pagi hari
c.       Hindari makanan berminyak
d.      Bangun dari tempat tidur perlahan – lahan dan jangan langsung bergerak – gerak
2.    Konstipasi
Penyebab       : peningkatan hormon progesteron menyebabkan kontraktilitas usus melemah sehingga penyerapan air di kolon semakin lama
Penanganan   :
a.       Banyak makan makanan berserat seperti buah, sayur
b.      Banyak minum air putih
c.       Segera buang air besar jika ada gangguan
d.      Istirahat cukup
e.       BAB teratur
f.       Senam
3.    Nocturia
Penyebab: TM I           : penekanan uterus yang semakin membesar ke  
Uterus
TM III      : kepala sudah masuk PAP sehingga menekan
kandung kemih
Penanganan   :
a.       Kosongkan kandung kemih jika ada gangguan
b.      Perbanyak minum pada siang hari
c.       Batasi minum bahan diuretik alami seperti kopi, teh, cola, dan kafein
4.      Hipersalivasi
Penyebab       : peningkatan hormon estrogen dan pengeluaran asam lambung
Penanganan   : menghisap gula – gula agar ludah tidak terus – terusan dikeluarkan
5.      Oedem
Penyebab       : tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring
Penanganan   :
a.       Hindari posisi tegak untuk terlalu lama
b.      Hindari kaos kaki yang terlalu ketat
c.       Angkat kaki ketika duduk atau istirahat
d.      Sering latih kaki untuk ditekuk saat duduk atau berdiri
6.      Sesak napas
Penyebab       : uterus yang membesar menekan diafragma
Penanganan   :
a.       Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik napas panjang
b.      Mendorong postur tubuh yang baik menggunakan intercostal breathing ( bernapas antar rusuk )
c.       Mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal ketika sadar akan perlunya hiperventilasi
                                   ( Kapita selekta Kedokteran jilid 2 : 2000 )

2.2    Konsep Antenatal Care
2.2.1        Definisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan laktasi dan kembalinya kesehatan reproduksi. (Manuaba, 1998)
2.2.2        Tujuan Pengawasan Antenatal
1.      Tujuan umum
Mengenali seoptimal mungkin kesehatan mental dan fisik ibu dan anak dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas.
2.      Tujuan khusus
a.       Mengenali dan menangani penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b.      Mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c.       Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak.
d.      Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari, kehamilan, persalinan dan nifas.

2.2.3        Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1.      Pada trimester I dan II
Kunjungan TM 1       : -Membangun hubungan saling percaya antara
ibu dan bidan.
-Mendeteksi masalah yang dapat diobati
sebelum mengancam jiwa.
-Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi,
kebersihan, istirahat).
Kunjungan TM II      : Sama dengan trimester I ditambah
kewaspadaan, pantau tekanan darah, kaji
                            oedem, periksa urin untuk protein urin.
·   Setiap sebulan sekali
·   Diambil data tentang laboratorium
·   Pemeriksaan ultrasonografi
·   Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan
                                        protein ½ gr/ kgBB = satu telur/ hari.
·   Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
                                 kehamilan, komplikasi kehamilan.
·   Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
                           terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus 1.
2.       Pada trimester III
Kunjungan III (sebelum minggu ke 26-36 : 1 kali) :
Sama dengan trimester I dan trimester II ditambah palpasi abdomen untuk mendeteksi gemelli.
Kunjungan IV (sesudah minggu ke 36 : 1 kali) :
Sama dengan trimester I, II, III ditambah deteksi kelainan letak, kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
·   Setiap dua minggu sekali sampai adatanda kelahiran.
·   Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
·   Diet empat sehat lima sempurna.
·   Pemeriksaan ultrasonografi.
·   Imunisasi tetanus II.
·   Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
                              komplikasi kehamilan trimester III.
·   Rencana pengobatan.
·   Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang
                                   untuk melahirkan.                                        
                                                                                                (Manuaba :1998, 133)
2.2.4    Pemeriksaan Tuanya Kehamilan
1.      Hubungan tua kehamilan (bulan) dan tinggi fundus uteri
Akhir bulan
Tinggi Fundus Uteri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Belum teraba (palpasi)
Dibelakang simfisis
1-2 jari diatas simfisis
Pertengahan simfisis-pusat
2-3 jari dibawah pusat
Kira-kira setinggi pusat
2-3 jari diatas pusat
Pertengahan pusat-prosesus xifoideus
2            jari di bawah prosesus xifoideus
Sama dengan kehamilan 8 bulannamun melebar ke samping

2.      Menurut Spiegelberg
Dengan jalan mengukur TFU dari simfisis
Usia Kehamilan
TFU
22-28 minggu
28 minggu
30 minggu
32 minggu
34 minggu
36 minggu
38 minggu
40 minggu
24-25 cm diatas simfisis
26,7 cm diatas simfisis
29,5-30 cm diatas simfisis
29,5-30 cm diatas simfisis
31 cm diatas simfisis
32 cm diatas simfisis
33 cm diatas simfisis
37,7 cm diatas simfisis
                                                                                           (Rustam Mochtar, 1998)


2.2.5        Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal meliputi:
1.      Anamnesa
a.       Data biologis
b.      Keluhan hamil
c.       Fisiologis
d.      Patologis (abnormal)
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Pemeriksaan fisik umum
b.      Pemeriksaan fisik khusus
1)      Obstetri
2)      Pemeriksaan dalam/ rectal
3)      Pemeriksaan ultrasonografi
3.      Pemeriksaan psikologis
Kejiwaan dalam menghadapi persalinan
4.      Pemeriksaan Laboratorium
5.      Laboratorium rutin
a.       Darah lengkap
b.      Urine lengkap
c.       Tes kehamilan
6.      Laboratorium khusus
a.       Pemeriksaan torch
b.      Pemeriksaan serologis
c.       Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
d.      Pemeriksaan protein darah
e.       Pemeriksaan golongan darah
f.       Pemeriksaan faktor RH
g.      Pemeriksaan air ketuban
h.      Pemeriksaan infeksi hepatitis ibu/ bayi
i.        Pemeriksaan esteriol dalam urine
j.        Pemeriksaan infeksi AIDS
7.      Diagnosis Kehamilan
a.       Kehamilan normal
1)      Tanpa keluhan
2)      Hasil pemeriksaan laboratorium baik
b.      Kehamilan dengan resiko
1)      Tinggi/ sangat tinggi
2)      Yang meragukan
3)      Rendah
c.       Kehamilan di sertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d.      Kehamilan di sertai komplikasi
e.       Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f.       Diagnosis diferensial
1)      Amenorea sekunder
2)      Pseudocyesis
3)      Tumor ginekologi
-   
2.3          Kebutuhan dan Konseling Ibu Hamil
2.3.1        Kebutuhan Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar kehamilan selama hamil seorang wanita memerlukan tambahan 300 kalori perhari sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasakan kehamilan berat badannya.
2.3.2        Hygiene
Kebersihan badan dapat mengurangi kemungkinan infeksi. Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai tidak boleh nekan badan.
2.3.3        Coitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila sejarah :
1.      Sering abortus atau prematur
2.      Perdarahan pervaginam
3.      Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati
4.      Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus.
2.3.4        Gerak Badan
Kegunaannya : sirkulasi darah menjadi lebih baik, nafsu makan bertambah pencernaan lebih baik dan tidur nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar, gerak badan ditempat.
1.      Berdiri jongkok
2.      Telentang- kaki diangkat
3.      Terlentang- perut diangkat
4.      Melatih pernafasan.
2.3.5        Kerja
1.      Boleh bekerja seperti biasa
2.      Cukup istirahat dan makan teratur
3.      Pemeriksaan hamil yang teratur
2.3.6        Berpergian
1.      Jangan terlalu lama dan melelahkan
2.      Bepergian dengan pesawat udara boleh tidak ada bahaya          bipoksia, dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.
2.3.7        Pakaian
1.      Pakaian harus longgar-bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut
2.      Pakailah BRA yang menyokong payudara
3.      Memakai sepatu atau sandal yang tidak berhak tinggi
4.      Pakaian dalam yang selalu bersih.
2.3.8        Perawatan Buah Dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. BRA yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan, untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah maka puting susu dan aerola payudara dirawat baik-baik dan dibersihkan menggunakan air sabun dan alkohol. Bila puting susu masuk kedalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.

2.4            Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
I.       PENGKAJIAN
A.     Data Subyektif
a.       Biodata
-           Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil dan menghindari terjadinya kekeliruan.
-           Umur ibu, terutama pada ibu hamil yang pertama kali hamil, bila umur lebih dari 35 tahun. Disebut primitua gravida. Wanita kurang dari 18 tahun pinggulnya belum cukup pertumbuhannya, sehingga menyebabkan kasulitan untuk melahirkan. Wanita umur lebih dari 35 tahun, badannya mungkin bisa kecapaian dan kurang lentur.
-           Agama
Untuk mengetahui kemungkinan, pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan diketahuinya agama pasien, memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
                    -    Pendidikan
Untuk memberikan bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
-           Pekerjaan
Untuk mengetahui dimana ibu bekerja karena mungkin pekerjaan ibu  terlalu berat sehingga mengganggu kesehatan ibu dan janin.
                           Pekerjaan suami, untuk mengetahui taraf kehidupan.
-           Alamat
       Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan.
               b.   Alasan datang
                     Apa alasan ibu sehingga datang untuk periksa.
               c.  Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Atau ada keluhan seperti perdarahan, nyeri kepala dan lain-lain.
               d.   Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang diderita dan mendapat pengobatan yang pernah atau sedang dilakukan. Penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut antara lain : jantung, diabetes mellitus, anemia, hipertensi essensial, gonorrea, TBC, asma, dll.
               e.   Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
-          Anggota keluarga yang mempunyai penyakit terutama TBC, hepatitis.
-          Penyakit keluarga yang diturunkan seperti diabetes mellitus, kelainan pembekuan darah, asma.
-          Riwayat kehamilan kembar, faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas.
(Manuaba, 1998: 265)
f.    Riwayat haid
-          Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali, terjadi pada usia pubertas sekitar 12-16 tahun.
-          Siklus haid pada tiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal adalah 28 hari, tetapi bisa maju sampai 3 hari/mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa adalah 25-35 hari.
-          Lamanya haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari  (Sarwono, 2005: 103)
-       Keluhan yang dirasakan
-          Keputihan, warnaa, bau, gatal atau tidak.
   g.   Riwayat pernikahan
-          Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah.
-          Jika lama menikah ³ 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan masalah pada kehamilannya (preeklampsia), persalinan tidak lancar.
-          Lama menikah < 2tahun, sudah punya lebih dari 1 anak, bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah, bayi prematur, BBLR.
-          Umur pertama kali menikah <18 tahun, panggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko kesulitan pada waktu persalinan.
-          Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa hipertensi, preeklampsia, KPD, persalinan tidak lancar/macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
h.   Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Kehamilan yang lalu mengalami gangguan atau tidak seperti mual muntah, perdarahan yang banyak, nyeri kepala, gangguan penglihatan, anak lahir spontan/ tindakan, aterm/ prematur/ dismatur ditolong oleh dokter/ bidan/ dukun. Berat badan lahir, panjang badan lahir, jenis kelamin, hidup/ meninggal. Bila meninggal sebabnya apa, bagaimana plasenta lahir, perdarahan atau tidak, masa nifas terdapat penyulit atau tidak (seperti perdarahan/ demam), laktasi.
   i.    Riwayat kehamilan sekarang
-          Berapa kali periksa dan dimana
-          Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu, jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
-          Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multigravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
-          Tanda bahaya seperti perdarahan yang keluar dari vagina, pandangan kabur, bengkak pada muka/kaki, nyeri perut sakit kepala yang hebat, muntah hebat.
-          Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
-          Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu mendapat TT 2 kali pada kehamlan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberi 1 kali (TT boster). Pemberian vitamin, tablet besi, tablet segera setelah mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
            j.    Riwayat KB
Pernah ikut KB atau tidak, apa macamnya, ada keluhan atau tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
            k.   Pola kebiasaan sehari-hari
-        Nutrisi
Mulai minggu kedelapan sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersiapkan kelahiran dan memproduksi air susu ibu (ASI). Pada tahap ini terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel-sel dan kecepatannya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh sebab itu suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama dalam bentuk kalori dan protein.
   (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006 : 111) 
-        Aktifitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya pekerjaan rumah tangga yang ringan seperti, memasak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
-           Istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama saat hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi interin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi edema kaki dan varices vena.
(Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006 : 127)
                     -     Eliminasi
Pada ibu hamil trimester awal dan akhir sering mengeluh BAK. Inni dikarenakan gangguan fungsi kandung kemih akibat perdarahan vasikuler yang berhubungan dengan hormonal, volum kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta presentasi janin.
(Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006 : 70)
-        Kebersihan
§ Rambut harus sering dicuci.
§ Gigi benar-benar harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
§ Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas, sebagai persiapan produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
§ Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
§ Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
§ Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2 kali sehari. Mandi tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
§ Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan CD.
-        Kebiasaan
Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotika merupakan kebiasaan yang secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental.
                                                                     (Manuaba, 1998, 140)
-        Pola Seksual
Frekwensi, intensitas dan posisi untuk kegiatan seksual merupakan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan kontur tubuhnya. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
§ Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
                              nyeri atau panas.
§ Terjadi perdarahan saat hhubungan seksual.
§ Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
§ Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam kandungan,sekitardua minggu menjelang persalinan
l.    Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan dan takhayul kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
B.     Data Obyektif
a.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum  : baik/ cukup/ lemah
Kesadaran          : composmentis/ somnolen/ koma
Tekanan darah    : 90/60-140/90 mmHg
Nadi                   : 60-80kali/menit
Jika denyut nadi ibu 100 kali/menit atau lebih mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
-        Tegang, ketakutan, atau cemas akibat masalah tertentu.
-        Perdarahan hebat.
-        Anemia
-        Sakit/ demam
-        Gangguan tyroid
-        Gangguan jantung
-        Penggunaan obat
Temperatur         : 36,1-37,60C (Donges, 2001 : 43)
Pernapasan         : 16-24 kali/menit (Donges, 2001 : 43)
Berat badan sebelum hamil        :
Berat badan sekarang     :  selama kehamilan trimester II dan III pertambahan barat badan ± 0,5 kg perminggu.pertambahan > 0,5 kg perminggu pada trimester III harus diwaspadai mengalami preeklampsi. Hingga akhir kehamilan pertambahan berat badan yang normal sekitar 9-13,5 kg.
Tinggi Badan                 : > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggulnya sempit. (Rochjati Poedji, 2003 : 64).
LILA                              : >23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang baik/ buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR.
b.      Pemeriksaan fisik
Inspeksi
                     Muka         : cloasma gravidarum/ tidak, edema / tidak, pucat / tidak.
Mata          : sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/tidak.
                     Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjungtivitis.
Mulut        : stomatitis/ tidak, ada caries pada gigi/ tidak, dalam kehamilan sering terjadi stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu peraawatan mulut agar terlihat bersih.
(Sarwono, 1999 : 405)
Adanya karies yang menandakan ibu kekurangan kalsium saat hamil sering terjadi kariesyang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi. (Manuaba, 1998 : 140)
Leher         : ada pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, ada pembesaran vena jugularis/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/ tidak.
 -Dalam kehamilan biasa kelenjar tiroid mengalami   hyperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15-25% walaupun tampak gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tyroid  namun wanita hamil itu tidak menderita hypertiroidisme. (Sarwono, 1999 : 256)
-Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan berbagai penyakit, misalnya peradangan akut/kronis dikepala orofaring, kulit kepala atau daerah leher, selain itu kemungkinan terjadi TBC, sifilis. (Priharjo, 2000 : 62)
Dada         : payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol/ datar/ masuk, nafas teratur/ tidak, sesak/ tidak. Pada ibu hamil karena ada peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting susu jadi lebih efektif. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006: 66)
Perut          : striae livide/ tidak, linea nigra/ tidak, ada bekas luka operasi/ tidak.
                     Pada ibu hamil pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serta serabut elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba, bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
Genetalia   : bersih/tidak, ada kelainan/ tidak, ada varises / tidak, oedem / tidak, ada fluor /tidak, ada condiloma /tidak.
Ekstremitas  : edema/ tidak, varises/ tidak.
Palpasi
Leher         : teraba pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, teraba pembesaran vena jugularis/ tidak, teraba pembesaran kelenjar limfe/ tidak.
Payudara   : teraba benjolan abnormal/ tidak, ada colostrum/ tidak.
Perut          : Leopold I        : (untuk mengetahui bagian apa yang ada di fundus dan TFU)
Leopold II       : (untuk mengetahui letak punggung janin)
Leopold III     :  (untuk bagian terendah kepala/bokong)
Leopold IV     : (berapa bagian masuk PAP, divergen/ konvergen, ada nyeri tekan/ tidak)
Ekstremitas  : edema/ tidak, varices/ tidak.
Auskultasi 
Dada         : ronchi +/-, wheezing +/-.
DJJ            : terdengar DJJ/ tidak, teratur/ tidak, frekuensi normal 120-160 kali/menit, terdengar disebelah mana.
Perkusi
Refleks patella +/-
Normal      : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon ditekuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklampsia.
Bila refleks patella negatif, kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1.
c.       Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan), USG, Hb.

II   IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan obyektif sehingga diperoleh kesimpulan atau diagnosa

III  ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

IV  IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

V   INTERVENSI
Dilakukan sesuai dengan kasus yang perlu diberikan pada pasien

VI   IMPLEMENTASI
  Sebagai tindak lanjut / penatalaksanaan berdasarkan pada intervensi

VII  EVALUASI
Pengkajian terakhir untuk menilai hasil dari asuhan kebidanan yang diberikan











BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian
No Register                       : 07 73 93
Tanggal Kunjungan           : 10 April 2014
Pukul                                 : 12.00 WIT
Tempat Pengkajian            : Puskesmas Remu
Jl. Selat Kabu No.1 Remu Selatan
Nama Pengkaji                 : Ririn Aoeng S. Poetri

A.    Data Subjektif
1.      Identitas               ISTRI                                     SUAMI
Nama                    : Ny. A                                                Tn. J
Umur                    : 22 th                                      37 th
Suku                     : Kaimana                                Serui
Agama                  : Kristen Protestan                  Kristen Protestan
Pendidikan           : Sarjana (S1)                           SMA
Pekerjaan              : IRT                                        Porter Bandara
Alamat                 : Jl. Pendidikan Km.8             Jl. Pendidikan Km.8
No Tlp                  : 082399246419                      -

2.      Alasan Datang ke Puskesmas
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

3.      Keluhan Utama
Ibu mengeluh cepat lelah.

4.      Riwayat Obstetri
a.       Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 PA0
1)      HPHT                                : 15 Agustus 2013
2)      Usia Kehamilan (UK)       : 34 minggu
3)      Taksiran Persalinan (TP)   : 22 Mei 2014
4)      Gerakan Janin                   : Ibu mengatakan janin sering
  bergerak
5)      Keluhan Saat Hamil Muda: Mual, muntah, pusing, malas bekerja,
dan cepat lelah.
6)      ANC                                 : Telah dilakukan sebanyak 5 kali
a)      Pada Trimester I
ANC                : 1x di bidan
Keluhan           : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak
nafsu makan
Terapi               : a) Tablet vitamin B komplek 2X1 tablet/hari
b) Kalsium laktat 1X1 tablet/hari
c) Asam folat 1X1 tablet/hari
Anjuran            : -    Banyak istirahat
-          Makan makanan yang diinginkan
b)      Pada Trimester II
ANC    : 3X di bidan
Keluhan           : Tidak ada keluhan
Terapi   : Tablet Fe 1X1/hari
Anjuran            : Makan makanan yang bergizi
c)      Pada Trimester III
ANC                : 1X di bidan
Keluhan           : Pegal-pegal dan cepat lelah
Terapi               : tablet Fe 1x1/hari, vitamin
Anjuran            : Istirahat yang cukup

7)      Imunisasi TT                     : 3 kali : TT1 pada saat sebelum menikah
TT2 pada pada kehamilan pertama, UK 20 minggu
TT3 pada kehamilan sekarang, UK 20 minggu
8)      Obat yang dikonsumsi      : Obat (Ibu hanya mengonsumsi obat
tambah darah yang diberikan petugas kesehatan)
Jamu (Ibu tidak mengonsumsi jamu-jamuan)
b.      Riwayat Haid
1)      Menarche              : 12 tahun
2)      Siklus                    : 28 hari
3)      Lamanya               : 6-7 hari
4)      Banyaknya                        : 2-3x ganti pembalut/hari
5)      Desmenorhoe        : Tidak ada keluhan saat menstruasi
6)      Sifat Darah            : Berwarna merah, encer, tidak menggumpal,
  dan berbau anyir.
7)      Teratur/tidak         : Teratur
c.       Riwayat Kehamilan, Nifas, dan Persalinan yang Lalu
Hamil
Ke
Tgl
Partus
Usia
Kehamilan
Jenis
Partus
Penolong
Penyulit
Kehamilan & Persalinan
Anak
Nifas
JK
BB
(gr)
PB
cm
ASI
Penyulit
1
27 Januari 2011
40 minggu
spontan
Bidan
Tidak ada
P
3300
49
baik
Tidak ada
2
-
34 minggu
Hamil ini
-
-
-
-
-
-
-

5.      Riwayat Ginekologi
a.       Infertilitas       : Negatif (-)
b.      Massa              : Tidak ada
c.       Penyakit          : Tidak ada
d.      Operasi            : Tidak ada
6.      Riwayat KB
a.       Kontrasepsi yang dipakai        : KB suntik 3 bulan
b.      Keluhan                                   : Tidak ada
c.       Kontrasepsi yang lalu              : Tidak ada
d.      Lamanya pemakaian               : Semenjak + 3tahun lalu
e.       Alasan berhenti                       : Tidak ada

7.      Riwayat Kesehatan yang Lalu:
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis.

8.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis. Ibu mengatakan tidak merokok, minum jamu-jamuan, dan minum-minuman keras.

9.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, dan kencing manis.

10.  Riwayat Perkawinan
Menikah                            : 1 kali
Usia Pertama menikah      : 18 tahun
Lama Pernikahan              : 4 tahun
Jumlah Anak                     : 1 (satu)

11.  Riwayat Psikososial
a.       Psikologi
Ibu senang dengan kehamilannya karena kehamilan ini sudah direncanakan, namun ibu merasa cemas dan khawatir akan persalinannya kelak.
b.      Sosial
Ibu tinggal bersama suami, hubungan ibu dengan keluarga baik. Begitu juga hubungan ibu dengan masyarakat sekitar.
c.       Budaya
Ibu menganut budaya Suku Kaimana
d.      Spiritual
Ibu sering beribadah ke Gereja.

12.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
Kebutuhan
Sebelum Hamil
Saat Hamil
Nutrisi
-    Makan
·  Frekuensi
·  Jenis

·  Keluhan


-    Minum
·  Frekuensi

·  Jenis
·  Keluhan

Baik
3 piring per hari
Nasi, lauk, sayur, dan buah
Tidak ada.


Baik
+ 2 liter per hari atau 9 gelas per hari
Air putih
Tidak ada

Menurun
2 piring per hari
Nasi, lauk, sayur, dan buah
Susah makan  karena tidak ada nafsu makan,

Baik
+ 2 liter per hari atau 9 gelas per hari
Air putih dan susu
Tidak ada
Eliminasi
-    Buang air kecil (BAK)
·  Frekuensi
·  Warna
·  Bau
·  Keluhan


-    Buang air besar (BAB)
·  Frekuensi
·  Konsistensi
·  Warna
·  Bau
·  Keluhan

Baik
3-4 kali per hari
Kuning jernih
Khas urine
Tidak ada


Baik

1 kali per hari
Padat
Khas feses
Khas feses
Tidak ada

Meningkat
6-7 kali per hari
Kuning jernih
Khas urine
Tidak ada


Baik

1 kali per hari
Padat
Khas feses
Khas feses
Tidak ada
Istirahat dan tidur
-    Tidur Siang



-    Tidur malam



-    Keluhan

+ 2 jam. Dari jam 13.30 p.m. sampai jam 15.30 p.m.

+  7 jam . Dari jam 22.00 p.m. sampai jam 05.00 a.m.

Tidak ada

+ 2 jam. Dari jam 13.30 p.m. sampai jam 15.30 p.m.

+  7 jam . Dari jam 22.00 p.m. sampai jam 05.00 a.m.

Tidak ada
Aktivitas
-    Di dalam rumah



-    Di luar rumah

-    Keluhan

Mengerjakan aktivitas sebagai ibu rumah tangga

Jalan-jalan

Ibu tidak pernah berolahraga

Mengerjakan aktivitas sebagai ibu rumah tangga

Jalan-jalan

Ibu jarang bergerak dan hanya dapat mengerjakan  pekerjaan ibu rumah tangga yang ringan, karena bila ibu bekerja terlalu berat maka ibu merasa pusing dan cepat lelah.
Personal Hygiene
-    Mandi




-    Gosok gigi


-    Keramas


-    Keluhan

2 kali per hari, memakai sabun mandi.



3 kali per hari dengan menggunakan odol

1 kali per 2 hari dengan menggunakan sampo

Tidak ada

2 kali per hari, memakai sabun mandi.



3 kali per hari dengan menggunakan odol

1 kali per 2 hari dengan menggunakan sampo

Tidak ada
Seksual
1x/minggu
1x/2 minggu
Kebiasaan Hidup
Tidak ada
Tidak ada

13.  Data Sosial
Dukungan Suami              : Suami bahagia dengan kehamilan ibu
Dukungan Keluarga          : Keluarga bahagia dengan kehamilan ibu
Masalah                             : Tidak ada

B.     Data Objektif
1.      Kesadaran
() Komposmentis
(-)  Somnolent
(-)  Sopor
(-)  Sopor komatus
(-)  Komatus

2.      Berat badan (BB)  : Sebelum hamil 45 kg, BB sekarang 52 kg
Tinggi badan (TB) : 158 cm
LILA                     : 24 cm

3.      Tanda-tanda Vital
Nadi          : 78x/menit
Suhu          : 37o C
TD             : 110/60 mmHg
Respirasi    : 24x/menit

4.      Kepala
Rambut     : Keriting, hitam, sedikit berketombe, dan tidak mudah      
  rontok.
Wajah       : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih, tidak ada oedema,
  dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata         : Bentuk                      : simetris
                   Konjungtiva              : merah muda, tidak anemis
                   Sklera                        : putih (normal), tidak ikterik
                   Pengelihatan              : Baik
                   Keadaan                    : bersih
  Kelopak mata            : Tidak ada pembengkakan pada
  kelopak mata.
Telinga     : Bentuk simetris, tidak ada serumen, keadaan bersih, dan
  fungsi pendengaran baik.
Hidung     : Bersih, tidak ada secret, dan tidak ada polip.
Mulut       : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran tonsil.
Leher        : KGB                         : Tidak ada pembesaran.
Kelenjar tyroid          : Tidak ada pembesaran.
Vena Jugularis           : Tidak ada pembesaran.

5.      Thorax
Dada         : Bentuk simetris         : Ya (√)            Tidak (  )
Mamae      : Bentuk simetris         : Ya (√)            Tidak (  )
Puting susu                : Menonjol dan hiperpigmentasi pada
areola.
Benjolan                    : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskresi                     : colostrum belum keluar.
Paru-paru  : Pergerakan nafas teratur.
Jantung     : Tidak dilakukan pemeriksaan

6.      Abdomen
Inspeksi    : Bentuk                      : Simetris, sudah membesar.
Striae                         : Tidak ada striae livida
Bekas luka operasi     : Tidak ada
Linea alba                  : Ada linea alba.
Palpasi     :Tinggi fundus Uteri   : 30 cm
Lingkar perut             : Tidak dilakukan pengukuran.
Posisi janin
Leopold I       : TFU petengahan pusat-px atau 30 cm.
                       Pada fundus teraba lunak, kurang bundar
                       melenting, dan tidak melenting yang
                       berarti bokong.
Leopold II    : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan
        memberikan tahanan yang besar berarti        
        punggung kiri.
Leopold III  : Bagian terbawah janin teraba keras,
                        bundar, dan melinting yang berarti kepala.
Leopold IV  : Kepala belum masuk PAP.
Kontraksi uterus        : Positif (+)
Auskultasi: DJJ               : Positif, 141x/menit.
Bising usus    : Positif

7.      Genitalia Luar                   : Tidak dilakukan pemeriksaan

8.      Pemeriksaan Dalam           : Tidak dilakukan pemeriksaan

9.      Ekstremitas (tangan dan kaki)
Bentuk      : Kaki  : Simetris                     Tangan            : Simetris
Kuku         : Kaki  : Bening, bersih           Tangan            : ada cat kuku dan
kuku panjang
Refleks Patella     : Positif (+)
Oedema                : Tidak ada.

10.  Kulit
Warna        : Hitam
Turgor       : Keadaan turgor kulit baik.

11.  Data penunjang (Laboratorium) : Dilakukan hasil kolaborasi petugas
ruangan dengan petugas Laboratorium.
Pemeriksaan Urine
Protein        : Negatif (-)
Reduksi       : Negatif (-)
Pemeriksaan Darah
Hb                           : 11 gr%
Golongan darah      : - O -
VDRL                     : Negatif (-)
HIV/AIDS              : Negatif (-)

3.2  Identifikasi Masalah atau Diagnosa
Dx : Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan normal.
Ds  : 1. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua
2. Ibu mengatakan terlambat haid sejak tanggal 15 Agustus 2013
3. Ibu mengatakan mudah lelah
Do            : Keadaan Umum        : Sehat
Kesadaran                 : composmentis
Tanda-tanda vital                  
Nadi                          : 78x/menit
Suhu                          : 37o C
TD                             : 110/60 mmHg
Respirasi                   : 24x/menit
BB                            : 52 kg
TB                             : 158 cm
LILA                                    : 24 cm
Abdomen                  : Leopold I      : TFU petengahan pusat-px atau 30 cm.
                       Pada fundus teraba lunak, kurang bundar
                       melenting, dan tidak melenting yang
                       berarti bokong.
Leopold II    : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan
        memberikan tahanan yang besar berarti        
        punggung kiri.
Leopold III  : Bagian terbawah janin teraba keras,
                        bundar, dan melinting yang berarti kepala.
Leopold IV  : Kepala belum masuk PAP.
DJJ               : (+) 141 x/menit
Bising usus   : (+)

3.3  Antisipasi Masalah Potensial
-

3.4  Identifikasi Kebutuhan Segera
-


3.5  Intervensi
Dx                         : Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan
  kehamilan normal.
Ds                          : 1. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua
2. Ibu mengatakan terlambat haid sejak tanggal 15 Agustus
    2013
3. Ibu mengatakan mudah lelah
Do                                    : Keadaan Umum        : Sehat
Kesadaran                 : Composmentis
Tujuan                   : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat
mengerti tentang kondisi diri dan janinnya serta diharapkan kehamilan normal sampai bayi lahir aterm dan keadaan ibu serta bayi sehat                
Kriteria hasil    : Keadaan ibu dan janin sehat.
Intervensi        :
1.      Lakukan pendekatan teraupeutik pada ibu.
R/  Agar terjalin hubungan baik dan ibu dapat kooperatif pada setiap tindakan yang dilakukan.
2.      KIE tentang gizi pada ibu hamil
R/  Makan-makanan dengan gizi seimbang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
3.      Beri terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 1X1 tablet/hari, dan vitamin B kompleks 1X1 tablet/hari
R/   Pemenuhan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

4.      KIE tentang personal hygiene terutama daerah genetalia.
R/ Mencegah masuknya mikro organisme dan mencegah terjadinya infeksi.
5.      Anjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
a.       Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
b.      Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
R/  Karbohidrat berlebih dapat menambah bobot ibu yang nantinya mempersulit proses melahirkan.

6.      Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan
a.       Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari
b.      Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
R/  Untuk mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya bahaya-bahaya pada kehamilan trimester 3.

7.      Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
R/  Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat mendeteksi dini adanya kelainan-kelainan.

8.      Anjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol 1 minggu lagi atau segera jika ada keluhan
R/ Pemeriksaan antenatal yang rutin dapat mengetahui pertumbuhan dan kehamilan berjalan normal.

3.6  Implementasi
Dx                         : Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan
  kehamilan normal.
Ds                          : 1. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua
2. Ibu mengatakan terlambat haid sejak tanggal 15 Agustus
    2013
3. Ibu mengatakan mudah lelah
Do                                    : Keadaan Umum        : Sehat
Kesadaran                 : Composmentis
1.         Melakukan pendekatan terapiutik pada ibu dengan cara menyapa dengan ramah dan menanyakan keluhan-keluhan yang mungkin dirasakan.
2.         Memberikan KIE tentang nutrisi pada ibu hamil, seperti makan makanan dengan menu seimbang seperti nasi, lauk, sayur, dan buah.
3.         Memberi terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 1X1 tablet/hari, dan vitamin B kompleks 1X1 tablet/hari
4.         Memberikan KIE tentang personal hygiene terutama daerah genetalia dengan cara cebok yang benar yaitu air diguyurkan dari depan ke belakang dan ganti CD bila sudah terasa basah dan kotor.
5.         Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
a.       Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
b.      Jelaskan makanan-makanan yang baik bagi kehamilan ibu
c.       Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
6.      Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan
a.       Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari
b.      Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
a.       Memberi informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
7.      Anjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol 1 minggu lagi atau segera jika ada keluhan

3.7  Evaluasi
Tanggal    : 10 April 2014
Jam           : 12.30 WIT

S               : - Ibu mengatakan telah diperiksa keadaan diri dan janinnya dan
merasa tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaan.
-  Ibu mengatakan akan berkunjung 1  minggu lagi yaitu pada tanggal 17 April 2014

O              : Setelah dilakukan pemeriksaan keadaan umum, tanda-tanda vital,
                   pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium, ibu terlihat tenang
                   dan nyaman.

A              : Ny. “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan
                   normal.

P                : - Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny “A” umur 22
     tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan normal
-  Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi tanggal 27 April 2014.



BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan normal, melalui tahap pengumpulan data dengan anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan umum, dan pemeriksaan fisik antara asuhan yang ada di lahan praktik dengan tindakan kebidanan yang ada di teori pada dasarnya sama, hanya saja terdapat sedikit perbedaan. Kesenjangan pengumpulan data objektif yang didapat antara asuhan kebidanan di lahan praktik dengan di institusi yaitu:
1.      Pada pemeriksaan fisik dada tidak dilakukan pemeriksaan bunyi detak jantung.
2.      Pada pemeriksaan fisik abdomen tidak dilakukan pengukuran lingkar perut.
3.      Tidak dilakukan pemeriksaan fisik genitalia.
4.      Tidak diakukan pemeriksaan dalam.
Pada kasus Ny. A dalam pengkajian data subjektif dan objektif  tidak ditemukan adanya komplikasi, sehingga kehamilan Ny. A merupakan kehamilan normal. Hal ini dapat dipastikan melalui hasil pemeriksaan fisik pada ibu. Selain itu terdapat masalah gangguan aktifitas pada ibu yang berupa pegal-pegal pada daerah punggung dan kaki, serta ibu merasa cemas dan khawatir akan proses persalinnanya. Oleh sebab itu, ibu membutuhkan penyuluhan tentang perubahan fisiologis yang terjadi dalam kehamilan.
Pada identifikasi masalah potensial tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.
Pada identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehensif karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak membahayakan nyawa ibu.
Dalam langkah intervensi dan implementasi yang mengacu pada kondisi kesehatan ibu dan janinnya penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lapangan. Pada evaluasi juga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah dilakukan secara komprehensif dan evaluasi yang didapat sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam tindakan asuhan kebidanan pada kasus Ny. A tidak mendapatkan kendala karena klien mau mengikuti apa yang dianjurkan.


























BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Dalam Asuhan Kebidanan pada Ny “A” mulai langkah I sampai langkah VII sesuai dengan prinsip manajemen Varney. Pada langkah pengkajian sudah didapatkan tanda pasti kehamilan seperti gerakan janin yang dapat diraba atau dirasa oleh ibu, terdengarnya DJJ, TFU serta pembesaran perut sesuai umur kehamilan. Berdasarkan data yang didapatkan maka diagnosa yang ditegakkan Ny “A” umur 22 tahun G2 P1 A0 UK 34 minggu dengan kehamilan normal
Intervensi yang diberikan pada kasusu ini adalah sama dengan intervensi pada ibu hamil normal. Pada implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah ditentukan. Pada langkah terakhir yaitu evaluasi didapatkan ibu mulai mengerti dan senang pada kehamilannya serta mau melaksanakan apa yang telah disarankan oleh tenaga kesehatan. Masalah potensial yang mungkin terjadi tidak ada sehingga Identifikasi kebutuhan segera tidak ada.
Pada implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah ditentukan..

5.2  Saran
1.      Untuk institusi, metode pembelajaran yang diterapkan sudah baik, namun lebih di tingkatkan pada praktik di laboratorium agar mahasiswi lebih terampil saat  melakukan tindakan dan melaksanakan prosedur dengan benar saat akan turun praktik di rumah sakit.
2.      Untuk Puskesmas, bimbingan yang diberikan pada mahasiswi sudah baik. Diharapkan bidan-bidan di Puskesmas dapat meningkatkan bimbingan yang diajarkan pada mahasiswi agar mahasiswi lebih percaya diri dalam menangani klien.
3.      Untuk Mahasiswi, diharapkan setelah melakukan praktik, mahasiswi dapat memberikan asuhan antenatal care dengan baik, lebih disiplin dan aktif dalam mengikuti praktik di lapangan.



























DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 2005. Synopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta: EGC
Sulaiaman. 2004. Obstetri Fisiologi. Bandung: UNPAD.
Manuaba, Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandugan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Saifuddin, Abdul Bachri. 2007. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0